Junior College Adalah
"Informasi Pendaftaran di Universitas untuk Mahasiswa asing dengan Biaya Sendiri"
Buku Panduan yang berisikan informasi penting tentang jumlah siswa yang lulus EJU, isi ujian masuk masing-masing universitas dan lain-lainnya.
Sumber dan penerbit : The Asian Students Culturan Association
Gelar yang bisa diambil dengan program bahasa Inggris dapat dilihat dari Excel dibawah ini
*Data ini merupakan data yang dikumpulkan dan disurvei di universitas dan Junior College pada Mei 2021. *Untuk informasi terbaru, silakan hubungi secara langsung pihak Universitas.
Walaupun mengambil program perkuliahan dengan bahasa Inggris untuk mendapatkan gelar, dengan kita belajar bercakapan bahasa Jepang sehari-hari, belajar huruf hiragana dan katakana, kita akan memperoleh kemudahan saat tinggal di Jepang dan saat mencari pekerjaan. Selain itu, karena ada beberapa negara yang mengharuskan Anda memiliki pengalaman belajar bahasa Jepang untuk mendapatkan visa, maka periksalah formulir pendaftaran sekolah.
WEkstensi adalah mereka yang sudah lulus dari Junior College dan perguruan tinggi lainnya bisa melanjutkan ke Universitas (Program S-1) di pertengah tahun akademik.Meskipun banyak Universitas yang mempunyai program ekstensi tetapi tidak pasti setiap tahun menerima siswa ekstensi. Dan, jumlah tahun pendidikan yang ditempuh di Junior College dan jumlah SKS yang sudah diperoleh tidak pasti diterima begitu saja.
Untuk melanjutkan Ke Universitas dengan program ekstensi ,harus memenuhi salah satu persyaratan dibawah ini
Informasi tentang program ekstensi sangat sedikit sehingga silakan menghubungi secara langsung perguruan tinggi yang diminati secepatnya
*Data ini adalah informasi pada tahun 2020 *Untuk informasi terbaru, silakan secara langsung menghubungi Universitas.
Program dan perguruan tinggi yang bisa didaftar oleh orang asing dengan biaya pribadi lewat program ekstensi ke program S-1, dapat dicari dengan sistem di bawah ini.
Pro dan Kontra Merekrut Junior Staff
Dalam merekrut posisi junior staff, terdapat beberapa pro dan kontra yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.
Terdapat beberapa hal positif yang bisa Anda dapatkan apabila merekrut seorang junior staff, di antaranya adalah sebagai berikut.
Usia junior staff biasanya masih terbilang muda, mereka biasanya ingin membuktikan dirinya sendiri sehingga Anda akan sering melihat peningkatan produktivitas dalam dirinya.
Seorang staf junior, biasanya lebih mudah untuk melakukan adaptasi dan mengikuti budaya perusahaan yang Anda miliki dengan mudah.
Dengan merekrut staf junior, Anda dapat menemukan dan membina individu-individu yang berbakat di awal karier mereka, sehingga dapat memberikan manfaat bagi bisnis yang Anda kelola.
Karyawan tingkat junior dapat membawa perspektif baru ke dalam perusahaan, memberikan wawasan tentang tren baru, teknologi, dan banyak lainnya yang berguna bagi perusahaan.
Waktu rata-rata untuk merekrut karyawan tingkat junior biasanya lebih cepat daripada tingkat senior. Ini karena mereka biasanya tidak banyak mempertimbangkan tawaran pekerjaan yang masuk kepada mereka.
Berbeda dengan karyawan senior yang pasti lebih besar gajinya karena telah memiliki segudang pengalaman, karyawan junior biasanya dapat digaji lebih rendah.
Sedangkan kontra dalam merekrut seorang junior staff, di antaranya adalah sebagai berikut.
Sebagai karyawan junior, tentu mereka masih skill mereka masih sedikit sekali mengenai dunia pekerjaan, untuk mengimbangi skill mereka dengan rekan yang lainnya, perusahaan perlu mengeluarkan budget ekstra untuk melakukan pelatihan.
Tidak seperti senior staff yang sudah terbiasa menggunakan alat-alat atau teknik tertentu. Para karyawan junior membutuhkan waktu ekstra dalam menggunakan alat serta belajar teknik-tekniknya.
Usia muda mereka yang masih muda, biasanya membuat mereka kurang bisa menerima feedback negatif yang diberikan. Biasanya mereka menganggap hal ini sebagai serangan dan suatu hal yang memojokkan mereka.
Integrated Programme (IP)
The Integrated Programme (IP) is a 6-year programme that allows students who perform well in the Primary School Leaving Examination (PSLE) to skip the Singapore-Cambridge GCE Ordinary Level (O-level) examination, and proceed directly to a Junior College to sit for the Singapore-Cambridge GCE Advanced Level (A-level) examination, International Baccalaureate Diploma (IB), or an equivalent examination, after 6 years. Depending on which IP school they enter, the student may either study for 6 years within the same school which functions as both a secondary school and junior college, or study for 4 years in a secondary school before moving to a separate but affiliated junior college for the next 2 years.
Ajak mereka berdialog
Selain membuat career path, HRD perusahaan juga harus mau membuka dialog dengan mereka. Cara ini perusahaan bisa mengerti apa yang mereka harapkan dari perusahaan untuk mendukung kemajuan mereka. Selain itu, cara ini juga membuat mereka merasa diapresiasi dan dipedulikan oleh perusahaan.
Berikan arahan yang bernilai
Cara lainnya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengembangkan kemampuan karyawan junior adalah dengan mengarahkan mereka secara langsung. Arahan langsung dari pemimpin ini akan membuat mereka mengerti tentang piramida dalam organisasi serta mengerti juga seperti apa budaya organisasi di perusahaan.
Universitas (Program S-1) dan Junior College
Perguruan tinggi menjadi poros bagi lembaga pendidikan, masa pendidikan di Universitas adalah pada dasarnya 4 tahun (Masa pendidikan 6 tahun bagi jurusan dokter, dokter gigi, dokter hewan, dan juga sebagian dari jurusan farmasi), dan masa pendidikan 2 tahun untuk Junior College. Setelah lulus mendapatkan gelar Sarjana atau Diploma.
Di samping program belajar jangka panjang untuk memperoleh gelar sarjana, ada juga sekolah yang menyediakan program nonreguler seperti program mahasiswa pendengar (choukousei), mahasiswa pengumpul kredit (kamokutourishuusei), mahasiswa pertukaran pelajar, dan beberapa jenis program jangka pendek lainya.
Pada dasarnya sekolah di Jepang memulai aktivitas akademiknya pada bulan April, tetapi ada juga sekolah yang memulai aktivitas akademiknya pada bulan September atau Oktober.
Persyaratan Masuk Perguruan Tinggi
Untuk masuk ke universitas atau junior college, kandidat harus memenuhi salah satu persyaratan-persyaratan di bawah ini:
*Untuk mengetahui apakah program pendidikan yang diselesaikan adalah pendidikan sekolah formal atau program pendidikan tahun ke berapa, silakan menghubungi kedutaan besar di Jepang.
*1 Program pendidikan persiapan adalah program pendidikan 12 tahun atau lebih yang harus diselesaikan di sekolah formal untuk melanjutkan ke universitas atau perguruan tinggi di Jepang. Tetapi , dibeberapa negara atau wilayah masa pendidikan untuk menyelesaikan SLTA ada yang yang kurang dari 12 tahun Apabila seperti ini,dengan menyelesaikan "Program Pendidikan Persiapan untuk Masuk ke Universitas" yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, bisa mendaftar ke Universitas.
Direct School Admission (DSA)
The Direct School Admission (DSA) exercise is an annual standardised discretionary admission programmes, which students apply directly to the various colleges for placement on the basis of talent which can range from the academic to the cultural and performing arts to sports.[12] Upon acceptance, students will be automatically admitted to the college irrespective of the year's JAE cut-off score, although students will still have to meet the minimum criterion of scoring an L1R5 of below 20 points for entrance into a junior college.[13]
From January 2006, the two-year and three-year university curriculum framework in pre-university centres was replaced with a new and revised curriculum, with the pioneer batch of students sitting for the GCE A-level examinations in 2007. In this newly enforced curriculum, the system of categorising subjects according to "Alternative Ordinary (AO)", "Advanced (A)" and "Special (S)" papers or levels has been replaced with the Higher 1 (H1), Higher 2 (H2) and Higher 3 (H3) categories respectively.
H1 and H3 subjects are worth 1 Academic Unit (AU), while H2 subjects are worth 2 AUs. Students are expected to take a minimum of 10 AUs (viz. 3H2+1H1) and a maximum of 12 AUs (viz. 4H2+1H3 or 3H2+2H3), inclusive of Mother Tongue Language (MTL), Project Work and General Paper or Knowledge & Inquiry. However, there have been exceptions; a very small number of outstanding students have been granted approval by MOE to take 13 AUs. Students who have taken the Higher Mother Tongue language paper at the O-level and have obtained a minimum grade of 'D7' are exempted from taking formal MTL lessons and examinations in JC1. However, they are still required to attend MTL-related enrichment and cannot replace the MTL academic unit with another subject, as MTL is still regarded as an integral component of the curriculum.
From 2026, PW and the fourth content-based subject (H1 or H2) will not be counted in the calculation of University Admission Score.[14]
In tandem with the MOE's aim of achieving more depth rather than mere breadth, the H1 and H2 categories complement each other; in general, a subject taken at H1 is half the breadth of that taken at H2, but is of the same depth and difficulty.
As such, an H1 paper can theoretically be said to be half of the content of an H2 paper albeit being at equal depth and difficulty (as opposed to how "AO" level subjects were merely easier papers than the A-level subjects previously). Consequently, this new grouping system bears some resemblance to the International Baccalaureate Diploma A1/A2/SL/HL grouping system.
The new curriculum framework gives students more choice of subjects to choose from and enables more permutations of subject combinations. However, students are now required to take up at least one contrasting subject - i.e. Science students have to take up at least one Arts subject, usually Economics, while Arts students must take up at least one Science-based subject, usually Mathematics. This was in contrast to the old curriculum which was criticised for being too specialised and unholistic. For example, subjects previously not available to Arts/Humanities students such as Physics, Chemistry and Biology are now made possible at both H1 and H2 levels, while Science students now have more choice of doing an Arts/Humanities subject (such as Literature) at either H1 or H2 level. Alternatively, students can choose to take up a new subject, Knowledge & Inquiry, in lieu of the General Paper (GP) as a contrasting subject, as Knowledge & Inquiry (KI) is designed to expose students to epistemology as well as to the construction and nature of knowledge, thus calling for the need to learn across disciplines such as Mathematics, the Sciences and the Humanities. KI is said to be similar to the IB Diploma's Theory of Knowledge paper, albeit with a 2500-3000-word Independent Study research paper, in addition to a sit-in examination paper. Due to its intensive nature, KI is classified as an H2 subject instead of an H1 subject like the General Paper (GP).
The "highest" level subjects, the H3 subjects, are meant to be more pragmatic and promote critical thinking unlike the previous "S" Papers. Under the revised curriculum, H3 subjects are examined either in the form of Research Papers (be it by Cambridge, or by local Universities), Research work (such as the HSSRP and A*Star Research Programmes) or (advanced) University Modules offered by the various local Universities which are approved by the MOE. Consequently, students are able to gain extra credits and skip several modules in the University with the H3 paper done with their other GCE A-level subjects. However, in order to do an H3 subject, students must be offering the corresponding subject at H2 level. H3 subjects are not offered in Millennia Institute.
The subjects offered under the current Singapore-Cambridge GCE A-level Examinations are:[15]
Others: H3 Subjects: 1. Research Programmes: Humanities and Social Sciences Research Programme (HSSRP) by National University of Singapore (NUS), NUS Science Research Programme (NUS H3 SRP), H3-STaR Science Research Programme (only offered to students of NJC), H3 NAV Science Research Programme (only offered to students of VJC). 2.University Modules: Modules such as "Geopolitics: Geographies of War and Peace" for Geography and History students and "Game Theory" for Economics students are offered and examined by the National University of Singapore and the Singapore Management University respectively. Nanyang Technological University also offers several modules such as Molecular Biology.
Previously, students took two subjects at "Alternative Ordinary" level ("AO" level), namely their General Paper (GP) and Mother Tongue, and three or four subjects at "A" level. "A" level subjects include Economics, Mathematics, Further Mathematics, Physics, Chemistry, Biology, English Literature, History, Geography, Art, Art with Higher Art (A-level) taken by students in the Art Elective Programme, Theatre Studies and Drama, Computing, Higher Chinese, Chinese (A-level) Language Elective Programme, Music (A-level), Music with Higher Music (A-Level) taken by students in the Music Elective Programme, General Studies in Chinese, French, German, Japanese (A-level), Malay (A-level), Tamil (A-level). Project Work was also made compulsory from 2003.
To gain admittance to local universities, students must pass either General Paper (GP) or Knowledge & Inquiry (KI) and obtain a minimum grade of S for the "AO" or "H1" level Mother Tongue Language paper. The grade obtained for the Higher Mother Tongue paper taken at "O" level may be used in lieu of an "AO" or "H1" level Mother Tongue Language grade. Since 2008, the scores of a student's three H2 and one H1 subject are computed inclusive of Project Work (PW) and either GP or KI for admittance into local universities (namely NUS, NTU, SMU and SUSS).
The Humanities Programme is a pre-university programme under the Ministry of Education offered at junior colleges and integrated programme schools.[16] Formerly the Promsho programme (pre-university cum overseas undergraduate scholarship for the study of humanities at Oxbridge), the programme was formally introduced in Hwa Chong Junior College and Raffles Junior College in 1981.[17] The programme is currently offered in the following junior colleges: Anglo-Chinese Junior College, Anglo-Chinese School (Independent), Catholic Junior College, Eunoia Junior College, Hwa Chong Institution, National Junior College, Raffles Institution, Temasek Junior College, and Victoria Junior College.[16]
Applicants for the Humanities Programme must attain at least a B3 in English for the Singapore-Cambridge GCE Ordinary Level examination or equivalent.[16] Every student under the Humanities Programme must offer H2 English Literature as a core subject, and offer two other Humanities subjects, as well as one contrasting subject.[18] Singaporean students under the programme are eligible for the Humanities Scholarship offered by the Ministry of Education.[16]
Apa yang Bisa Perusahaan Lakukan untuk Mengembangkan Junior Staff?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan kemampuan seorang junior staff, di antaranya adalah sebagai berikut:
Membuat career path
Membuat career path untuk mereka adalah strategi yang dapat merangsang motivasi karyawan. Dengan begitu, mereka memiliki pemahaman yang lebih tentang seperti apa perkembangan karier mereka di perusahaan, apa tugas yang mereka harus selesaikan dan jalan apa yang mereka harus dilalui untuk dapat naik ke posisi yang mereka inginkan.
Pasti perusahaan ingin membuat para junior staff menjadi karyawan tetap, senior, atau setara. Maka cobalah berikan pelatihan kepada mereka. Pelatihan itu bisa berbentuk bootcamp, workshop, atau seminar. Cara ini juga merupakan bentuk investasi perusahaan agar mereka bisa berkembang demi kemajuan perusahaan.